GANGGUAN
PADA SISTEM GERAK
GANGGUAN
PADA RANGKA
A.
Gangguan
pada Tulang
1.
Fraktur
( Patah Tulang )
Fraktura adalah retak tulang atau
patah
v
Penyebab
: Pada umumnya terjadi akibat
benturan, kelebihan beban, tekanan, dan lain sebagainya.
v
Cara
mengatasi : dengan menggunakan Gibs
2.
Layuh
Semu
Layuh Semu atau di sebut juga dengan
tulang lemas yang dapat menyebabkan rusaknya cakra epifisis
v
Penyebab
: apabila seorang bayi dalam kandungan terinfeksi oleh kuman sifilis sehingga
tulang menjadi lemas.
v
Cara
mengatasi :
3.
Nekrosis
Nekrosis adalah matinya sel – sel
tulang
v
Penyebab
: rusaknya selaput pembungkus tulang
v
Cara
mengatasi : Pengobatan nekrosis biasanya melibatkan dua proses yang berbeda. Biasanya,
penyebab yang mendasari nekrosis yang harus diperlakukan sebelum jaringan mati
sendiri dapat ditangani. Sebagai contoh, seorang korban gigitan ular atau
laba-laba akan menerima anti-racun untuk menghentikan penyebaran racun,
sedangkan pasien yang terinfeksi akan menerima antibiotik.Bahkan setelah
penyebab awal nekrosis telah dihentikan, jaringan nekrotik akan tetap dalam tubuh. respon
kekebalan tubuh untuk apoptosis,
melanggar otomatis turun dan daur ulang bahan sel, tidak dipicu oleh kematian
sel nekrotik.
Terapi standar
nekrosis (luka, luka baring, luka bakar dll) adalah operasi pengangkatan jaringan nekrotik.
Tergantung pada beratnya nekrosis, hal ini bisa berkisar dari penghapusan patch
kecil dari kulit, untuk melengkapi amputasi anggota badan atau organ yang
terkena. penghapusan Kimia, melalui agen debriding enzimatik, adalah pilihan
lain. Dalam kasus tertentu, terapi belatung khusus telah digunakan dengan hasil
yang baik.
4. Skoliosis
Skoliosis merupakan kelainan pada tulang belakang yang
mengakibatkan badan melengkung ke arah kiri/kanan atau menyerupai huruf “S”.
v Penyebab :
karena sikap duduk yang salah
v Cara mengatasi
: operasi atau memakai
'brace' di leher
5. Kifosis
Kifosis
merupakan kelainan pada tulang belakang yang mengakibatkan tubuh menjadi
bungkuk
v
Penyebab
: karena kebiasaan membawa beban berat di bagian punggung
v Cara mengatasi :duduk dalam posisi
yang benar, jangan terlalu sering berposisi lama membengkokkan tubuh ke
depan/belakang/samping, jangan pula terlalu bungkuk,sikap yang baik adalah
duduk menghadap ke depan dengan tegak. Dan apabila telah terserang penyakit
tersebut cara mengatasinya adalah : Terapi Rehabilitasi
Medik, fisioterapi, keiroprektik dan bedah.
6. Lordosis
Lordosis
adalah kelainan pada tulang belakang yang mengakibatkan tubuh membusung
v Penyebab :cara duduk yang salah
v Cara mengatasi : dengan bantuan Sinar X.
Pemeriksaan ini digunakan untuk mengukur dan menilai kebengkokan, serta
sudutnya, Magnetic resonance imaging (MRI)Computed tomography scan (CT
Scan)Pemeriksaan darah.
7. Rakitis
Rakitis adalah
penyakit yang berhubungan dengan pertumbuhan tulang yang tidak wajar pada anak
v Penyebab :
kekurangan vitamin D
v Cara mengatasi
: memberi suplemen vitamin D di perkaya makanan dan metode terapi sinar U.V
serta obat – obatan
8. Mikrosefalia
Mikrosefalia
merupakan kelainan yang di tandai dengan kepala kecil yang abnormal, biasanya
di sertai retardasi mental.
v Penyebab :
karena faktor genetik, misalnya ayah/ibu punya kepala kecil hingga anaknya
lahir berkepala kecil pula, patologis misalnya ayah/ibu kepala normal tapi anak
yang di lahirkan kepalanya kecil hal ini di sebabkan karena waktu ibunya hamil
mengalami gangguan plasenta atau kekurangan nutrisi sehingga berpengaruh pada
perkembangan otak janin.
v Cara mengatasi
: di beri obat toksoplasma, dan pemberian terapi.
9. Osteoporosis
Osteoporosis
merupakan gangguan pada tulang belakang yang di tandai dengan keadaan tulang
yang menjadi keropos dan lapuk
v Penyebab : Osteoporosis postmenopausal terjadi karena kekurangan estrogen
(hormon utama pada wanita), yang membantu mengatur pengangkutan kalsium ke
dalam tulang pada wanita.
Biasanya
gejala timbul pada wanita yang berusia di antara 51-75 tahun, tetapi bisa mulai
muncul lebih cepat ataupun lebih lambat.
Tidak
semua wanita memiliki resiko yang sama untuk menderita osteoporosis
postmenopausal, wanita kulit putih dan daerah timur lebih mudah menderita
penyakit ini daripada wanita kulit hitam.
Osteoporosis senilis kemungkinan
merupakan akibat dari kekurangan kalsium yang berhubungan dengan usia dan
ketidakseimbangan diantara kecepatan hancurnya tulang dan pembentukan tulang
yang baru.
Senilis
berarti bahwa keadaan ini hanya terjadi pada usia lanjut. Penyakit ini biasanya
terjadi pada usia diatas 70 tahun dan 2 kali lebih sering menyerang wanita.
Wanita seringkali menderita osteoporosis senilis dan postmenopausal.
Osteoporosis sekunder
dialami kurang dari 5% penderita osteoporosis, yang disebabkan oleh keadaan
medis lainnya atau oleh obat-obatan.
Penyakit
ini bisa disebabkan oleh gagal ginjal kronis dan kelainan hormonal (terutama
tiroid, paratiroid dan adrenal) dan obat-obatan (misalnya kortikosteroid,
barbiturat, anti-kejang dan hormon tiroid yang berlebihan).
Pemakaian
alkohol yang berlebihan dan merokok bisa memperburuk keadaan ini.
Osteoporosis juvenil idiopatik merupakan
jenis osteoporosis yang penyebabnya tidak diketahui. Hal ini terjadi pada
anak-anak dan dewasa muda yang memiliki kadar dan fungsi hormon yang normal,
kadar vitamin yang normal dan tidak memiliki penyebab yang jelas
darirapuhnyatulang.
B. Gangguan
pada Persendian
1.Dislokasi
Dislokasi
merupakanpergeseran sendi dari kedudukan semula karena sobek atau tertarik nya
ligamen atau karena fraktur kompleks
v Penyebab
: kecelakaan
v Cara
mengatasi : di pijat
1. Ankilosis
Ankliosis
merupakan gangguan yang di tandai dengan menyatunya sendi sehingga tidak dapat
di gerakkan
v Penyebab
:trauma dan inflamasi atau infeksi yang terjadi pada sendi yang terjadi pada
sendi rahang, dan pengaruh kondisi patologis di luar sendi rahang yang
mengganggu ruang gerak sendi rahang.
v Cara
mengatasi : mengurangi inflamasi, latihan fisik.
2. Artritis
Artritis
merupakan peradangan pada sendi
v Penyebab
: sendi mengalami cidera, radang dan infeksi
v Cara
mengatasi : terapi, bedah dan berolahraga
3. Terkilir
Terkilir
merupakan tertariknya ligamen ( pada pergelanhan kaki dan tangan atau
persendian lainnya )
v Penyebab
: karena jatuh, tekanan yang keras sehingga jaringan tubuh tidak mampu menerima
beban.
v Cara
mengatasi : dengan di pijat bagian yang sakit, apabila terjadi pembengkakan
kompres dahulu dengan es, bila pembengkakan sudah menyusut dan di raba dengan
tangan tidak terasa hangat, boleh di lakukan dengan pemijatan
C. Gangguan
pada Otot
1.Atrofi
Otot
Atrofi
Otot merupakan penurunan fungsi otot karena mengecil atau kehilangan kemampuan
berkontraksi
v Penyebab
: karena terserang penyakit poliomielitis, berpindah – pindah bekerja, kondisi
medis yang membatasi, infeksi virus selama hamil
v Cara
mengatasi :untuk memperbaiki posisi kaki seringkali di gunakan gips
2. Hipertrofi
Otot
Hipertrofi
Otot merupakan pembesaran otot karena latihan, misalnya pada atlet binaraga
v Penyebab
: peningkatan jumlah filamen aktin dan miosin dalam setiap serat otot, energi
yang dibutuhkan semakin besar dan dapat mengakibatkan kelemahan otot
v Cara
mengatasi : dengan melakukan terapi
3. Distrofi
Otot
Distrofi
Otot merupakan kelainan genetik yang menyebabkan otot mengalami penurunan
fungsi
v Penyebab
: karena kelainan gen dan di bawa oleh kromosom X
v Cara
mengatasi : terapi fisik, latihan akan membantu mencegah pengkerutan otot yang
menetap di sekitar sendi
4. Tetanus
Tetanus
merupakan penyakit kejang otot yang di sebabkn oleh bakteri Clostridium tetani
v Penyebab
: di sebabkan oleh bakteri clostridium tetani, dan luka
v
Cara mengatasi :Walaupun tetanus merupakan penyakit
berbahaya, jika cepat didiagnosa dan mendapat perawatan yang benar maka
penderita InsyaAlloh dapat disembuhkan. Penyembuhan umumnya terjadi selama 4-6
pekan.
Untuk menetralisir racun, diberikan immunoglobulin
tetanus. Antibiotic tetrasiklin dan penisilin diberikan untuk mencegah
pembentukan racun lebih lanjut.
Obat lainnya bisa diberikan untuk menenangkan
penderita, mengendalikan kejang dan mengendurkan otot-otot. penderita biasanya
dirawat dirumah sakit dan ditempatkan dalam ruangan yang tenang. Untuk infeksi
menegah sampai berat, mungkin perlu dipasang ventilator untuk membantu
pernafasan.
Makanan diberikan melalui infuse atau selang nasogasrik.
Untuk membuang urine, dipasang kateter. Setelah membaik, penderita sebaiknya
berbaring bergantian miring kekiri atau kekanan dan dipaksa untuk batuk guna
mencegah terjadinya pneumonia atau radang paru-paru. Setelah sembuh, harus
diberikan vaksinasi lengkap karena infeksi tetanus tidak memberikan kekebalan
terhadap infeksi berikutnya.
5. Miastenia
Grafis
Miastenia
grafis merupakan penyakit turunnya imunitas atau gangguan kelenjar tiroid yang
menyebabkan otot berangsur – angsur melemah dan pada akhirnya menjadi lumpuh
v
Penyebab : penurunan imunitas
v
Cara mengatasi : mengkonsumsi obat edrofarium,
menyuntikkan intravena, maka akan memperbaiki kekuatan otot pada penderita
tersebut.
6. Kaku ( Stiff )
leher
Kaku leher
merupakan kakunya otot trapesius leher
v
Penyebab : kejang otot akibat terlalu lama duduk atau
tidurpada posisi tidak nyaman
v
Cara mengatasi : melakukan terapi akupuntur, pijat
pengobatan dan terapi bekam badan
7. Kram
Kram merupakan
kejang otot akibat berkontraksi terus – menerud
v
Penyebab : kurangnya aliran darah ke otot
v
Cara mengatasi : kram dapat di cegah dengan
menghindari olahraga setelah makan dan meregangkan otot – otot sebelum olahraga
dan sebelum tidur