Jumat, 03 Agustus 2012


GANGGUAN PADA SISTEM GERAK

GANGGUAN PADA RANGKA

A.   Gangguan pada Tulang

1.   Fraktur ( Patah Tulang ) 

Fraktura adalah retak tulang atau patah

v  Penyebab         : Pada umumnya terjadi akibat benturan, kelebihan beban, tekanan, dan lain sebagainya.
v  Cara mengatasi : dengan menggunakan Gibs

2.   Layuh Semu

Layuh Semu atau di sebut juga dengan tulang lemas yang dapat menyebabkan rusaknya cakra epifisis

v  Penyebab : apabila seorang bayi dalam kandungan terinfeksi oleh kuman sifilis sehingga tulang menjadi lemas.
v  Cara mengatasi :

3.   Nekrosis

Nekrosis adalah matinya sel – sel tulang

v  Penyebab : rusaknya selaput pembungkus tulang
v  Cara mengatasi : Pengobatan nekrosis biasanya melibatkan dua proses yang berbeda. Biasanya, penyebab yang mendasari nekrosis yang harus diperlakukan sebelum jaringan mati sendiri dapat ditangani. Sebagai contoh, seorang korban gigitan ular atau laba-laba akan menerima anti-racun untuk menghentikan penyebaran racun, sedangkan pasien yang terinfeksi akan menerima antibiotik.Bahkan setelah penyebab awal nekrosis telah dihentikan, jaringan  nekrotik akan tetap dalam tubuh. respon kekebalan tubuh untuk  apoptosis, melanggar otomatis turun dan daur ulang bahan sel, tidak dipicu oleh kematian sel nekrotik.
 Terapi standar nekrosis (luka, luka baring, luka bakar dll) adalah   operasi pengangkatan jaringan nekrotik. Tergantung pada beratnya nekrosis, hal ini bisa berkisar dari penghapusan patch kecil dari kulit, untuk melengkapi amputasi anggota badan atau organ yang terkena. penghapusan Kimia, melalui agen debriding enzimatik, adalah pilihan lain. Dalam kasus tertentu, terapi belatung khusus telah digunakan dengan hasil yang baik.
4.   Skoliosis

Skoliosis merupakan kelainan pada tulang belakang yang mengakibatkan badan melengkung ke arah kiri/kanan atau menyerupai huruf “S”.

v  Penyebab : karena sikap duduk yang salah
v  Cara mengatasi : operasi atau memakai 'brace' di leher


5.   Kifosis

Kifosis merupakan kelainan pada tulang belakang yang mengakibatkan tubuh menjadi bungkuk

v  Penyebab : karena kebiasaan membawa beban berat di bagian punggung
v  Cara mengatasi :duduk dalam posisi yang benar, jangan terlalu sering berposisi lama membengkokkan tubuh ke depan/belakang/samping, jangan pula terlalu bungkuk,sikap yang baik adalah duduk menghadap ke depan dengan tegak. Dan apabila telah terserang penyakit tersebut cara mengatasinya adalah : Terapi  Rehabilitasi  Medik, fisioterapi, keiroprektik dan bedah.


6.   Lordosis

Lordosis adalah kelainan pada tulang belakang yang mengakibatkan tubuh membusung

v  Penyebab :cara duduk yang salah
v  Cara mengatasi : dengan bantuan Sinar X. Pemeriksaan ini digunakan untuk mengukur dan menilai kebengkokan, serta sudutnya, Magnetic resonance imaging (MRI)Computed tomography scan (CT  Scan)Pemeriksaan darah.

7.   Rakitis

Rakitis adalah penyakit yang berhubungan dengan pertumbuhan tulang yang tidak wajar pada anak

v  Penyebab : kekurangan vitamin D
v  Cara mengatasi : memberi suplemen vitamin D di perkaya makanan dan metode terapi sinar U.V serta obat – obatan


8.   Mikrosefalia

Mikrosefalia merupakan kelainan yang di tandai dengan kepala kecil yang abnormal, biasanya di sertai retardasi mental.

v  Penyebab : karena faktor genetik, misalnya ayah/ibu punya kepala kecil hingga anaknya lahir berkepala kecil pula, patologis misalnya ayah/ibu kepala normal tapi anak yang di lahirkan kepalanya kecil hal ini di sebabkan karena waktu ibunya hamil mengalami gangguan plasenta atau kekurangan nutrisi sehingga berpengaruh pada perkembangan otak janin.
v  Cara mengatasi : di beri obat toksoplasma, dan pemberian terapi.


9.   Osteoporosis
Osteoporosis merupakan gangguan pada tulang belakang yang di tandai dengan keadaan tulang yang menjadi keropos dan lapuk

v  Penyebab : Osteoporosis postmenopausal terjadi karena kekurangan estrogen (hormon utama pada wanita), yang membantu mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada wanita.
Biasanya gejala timbul pada wanita yang berusia di antara 51-75 tahun, tetapi bisa mulai muncul lebih cepat ataupun lebih lambat.
Tidak semua wanita memiliki resiko yang sama untuk menderita osteoporosis postmenopausal, wanita kulit putih dan daerah timur lebih mudah menderita penyakit ini daripada wanita kulit hitam.
Osteoporosis senilis kemungkinan merupakan akibat dari kekurangan kalsium yang berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan diantara kecepatan hancurnya tulang dan pembentukan tulang yang baru.
Senilis berarti bahwa keadaan ini hanya terjadi pada usia lanjut. Penyakit ini biasanya terjadi pada usia diatas 70 tahun dan 2 kali lebih sering menyerang wanita. Wanita seringkali menderita osteoporosis senilis dan postmenopausal.
Osteoporosis sekunder dialami kurang dari 5% penderita osteoporosis, yang disebabkan oleh keadaan medis lainnya atau oleh obat-obatan.
Penyakit ini bisa disebabkan oleh gagal ginjal kronis dan kelainan hormonal (terutama tiroid, paratiroid dan adrenal) dan obat-obatan (misalnya kortikosteroid, barbiturat, anti-kejang dan hormon tiroid yang berlebihan).
Pemakaian alkohol yang berlebihan dan merokok bisa memperburuk keadaan ini.
Osteoporosis juvenil idiopatik merupakan jenis osteoporosis yang penyebabnya tidak diketahui. Hal ini terjadi pada anak-anak dan dewasa muda yang memiliki kadar dan fungsi hormon yang normal, kadar vitamin yang normal dan tidak memiliki penyebab yang jelas darirapuhnyatulang.

B.   Gangguan pada Persendian
1.Dislokasi
Dislokasi merupakanpergeseran sendi dari kedudukan semula karena sobek atau tertarik nya ligamen atau karena fraktur kompleks
v  Penyebab : kecelakaan
v  Cara mengatasi : di pijat
1.   Ankilosis
Ankliosis merupakan gangguan yang di tandai dengan menyatunya sendi sehingga tidak dapat di gerakkan
v  Penyebab :trauma dan inflamasi atau infeksi yang terjadi pada sendi yang terjadi pada sendi rahang, dan pengaruh kondisi patologis di luar sendi rahang yang mengganggu ruang gerak sendi rahang.
v  Cara mengatasi : mengurangi inflamasi, latihan fisik.

2.   Artritis
Artritis merupakan peradangan pada sendi
v  Penyebab : sendi mengalami cidera, radang dan infeksi
v  Cara mengatasi : terapi, bedah dan berolahraga

3.   Terkilir
Terkilir merupakan tertariknya ligamen ( pada pergelanhan kaki dan tangan atau persendian lainnya )
v  Penyebab : karena jatuh, tekanan yang keras sehingga jaringan tubuh tidak mampu menerima beban.
v  Cara mengatasi : dengan di pijat bagian yang sakit, apabila terjadi pembengkakan kompres dahulu dengan es, bila pembengkakan sudah menyusut dan di raba dengan tangan tidak terasa hangat, boleh di lakukan dengan pemijatan

C.   Gangguan pada Otot
1.Atrofi Otot
Atrofi Otot merupakan penurunan fungsi otot karena mengecil atau kehilangan kemampuan berkontraksi
v  Penyebab : karena terserang penyakit poliomielitis, berpindah – pindah bekerja, kondisi medis yang membatasi, infeksi virus selama hamil
v  Cara mengatasi :untuk memperbaiki posisi kaki seringkali di gunakan gips

2.   Hipertrofi Otot
Hipertrofi Otot merupakan pembesaran otot karena latihan, misalnya pada atlet binaraga
v  Penyebab : peningkatan jumlah filamen aktin dan miosin dalam setiap serat otot, energi yang dibutuhkan semakin besar dan dapat mengakibatkan kelemahan otot
v  Cara mengatasi : dengan melakukan terapi

3.   Distrofi Otot
Distrofi Otot merupakan kelainan genetik yang menyebabkan otot mengalami penurunan fungsi
v  Penyebab : karena kelainan gen dan di bawa oleh kromosom X
v  Cara mengatasi : terapi fisik, latihan akan membantu mencegah pengkerutan otot yang menetap di sekitar sendi

4.   Tetanus
Tetanus merupakan penyakit kejang otot yang di sebabkn oleh bakteri Clostridium tetani
v  Penyebab : di sebabkan oleh bakteri clostridium tetani, dan luka
v  Cara mengatasi :Walaupun tetanus merupakan penyakit berbahaya, jika cepat didiagnosa dan mendapat perawatan  yang benar maka penderita InsyaAlloh dapat disembuhkan. Penyembuhan umumnya terjadi selama 4-6 pekan.
Untuk menetralisir racun, diberikan immunoglobulin tetanus. Antibiotic tetrasiklin dan penisilin diberikan untuk mencegah pembentukan racun lebih lanjut.
Obat lainnya bisa diberikan untuk menenangkan penderita, mengendalikan kejang dan mengendurkan otot-otot. penderita biasanya dirawat dirumah sakit dan ditempatkan dalam ruangan yang tenang. Untuk infeksi menegah sampai berat, mungkin perlu dipasang ventilator untuk membantu pernafasan.
Makanan diberikan melalui infuse atau selang nasogasrik. Untuk membuang urine, dipasang kateter. Setelah membaik, penderita sebaiknya berbaring bergantian miring kekiri atau kekanan dan dipaksa untuk batuk guna mencegah terjadinya pneumonia atau radang paru-paru. Setelah sembuh, harus diberikan vaksinasi lengkap karena infeksi tetanus tidak memberikan kekebalan terhadap infeksi berikutnya.

5.   Miastenia Grafis

Miastenia grafis merupakan penyakit turunnya imunitas atau gangguan kelenjar tiroid yang menyebabkan otot berangsur – angsur melemah dan pada akhirnya menjadi lumpuh

v  Penyebab : penurunan imunitas
v  Cara mengatasi : mengkonsumsi obat edrofarium, menyuntikkan intravena, maka akan memperbaiki kekuatan otot pada penderita tersebut.


6.   Kaku ( Stiff ) leher

Kaku leher merupakan kakunya otot trapesius leher
v  Penyebab : kejang otot akibat terlalu lama duduk atau tidurpada posisi tidak nyaman
v  Cara mengatasi : melakukan terapi akupuntur, pijat pengobatan dan terapi bekam badan

7.   Kram

Kram merupakan kejang otot akibat berkontraksi terus – menerud

v  Penyebab : kurangnya aliran darah ke otot
v  Cara mengatasi : kram dapat di cegah dengan menghindari olahraga setelah makan dan meregangkan otot – otot sebelum olahraga dan sebelum tidur





3 komentar: